Rumah Qur'an Jayakarta Wujudkan Kemandirian Santri dengan Pelatihan Wirausaha
JAKARTA – Ramadan bukanlah penghalang bagi Rumah Qur'an Jayakarta (RQJ) untuk terus beraktivitas dan meningkatkan produktivitasnya. Kali ini, RQJ mengadakan pelatihan pembuatan kue dan roti di markasnya yang berlokasi di Jalan Poltangan III No. 3A 3, RT.2/RW.10, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025).
Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam membekali santri penghafal Al-Qur'an dengan keterampilan wirausaha, memungkinkan mereka untuk mandiri secara ekonomi di masa depan.
Pelatihan ini dipimpin langsung oleh Ketua Rumah Qur’an Jayakarta, Ustaz Suhardi Sukiman. Peserta pelatihan merupakan para santri yang telah menyelesaikan setoran hafalan Al-Qur'an 30 juz.
Suhardi menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar mengajarkan keterampilan membuat kue, tetapi juga membangun mental kewirausahaan di kalangan santri.
"Sehingga tidak saja mampu menghafal Al-Qur’an, tapi juga punya kemampuan wirausaha. Dengan demikian, mereka bisa menjalani kehidupan secara mandiri di masa depan," ujar Suhardi.
Lebih jauh, Suhardi menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari program pendirian unit usaha yang diharapkan dapat menopang operasional Rumah Qur’an secara mandiri.
"Kami berharap ikhtiar wirausaha ini dapat membuat Rumah Qur'an lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya. Santri yang mondok di sini mendapatkan beasiswa penuh, terlebih mereka yang berasal dari keluarga yatim dan dhuafa. Dengan adanya unit usaha, kami bisa lebih berdaya dalam memberikan pendidikan terbaik bagi mereka," tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pembina RQJ, Ustaz Muhammad Isnaeni, turut hadir untuk meninjau langsung pelatihan. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan umat dalam membangun kemandirian lembaga pendidikan seperti Rumah Qur’an.
"Kegiatan ini sesuai dengan harapan kita bahwa Rumah Qur'an juga menjadi rumah pemberdayaan. Keterlibatan umat tentu sangat diharapkan untuk bergandengan tangan dalam membangun kemandirian lembaga-lembaga pendidikan," kata Isnaeni.
Dukungan Bunda Yana dan Bunda Trien
Salah satu figur kunci dalam suksesnya pelatihan ini adalah Bunda Yana, pemilik Cookies Ananda Depok, yang hadir sebagai instruktur. Bunda Yana mengaku senang bisa berbagi ilmu dengan para santri penghafal Al-Qur'an.
Menurutnya, para santri sangat antusias dan cepat memahami teknik pembuatan kue, sehingga mereka bisa memanfaatkan keterampilan ini untuk masa depan mereka.
"Kami mengajarkan keterampilan duniawi kepada adik-adik santri, sementara para guru mengajarkan ilmu Al-Qur'an dan agama. Dengan begitu, kita berbagi tugas dalam mendukung masa depan mereka," ujar Bunda Yana.
Tak kalah pentingnya, peran Bunda Trien dalam terselenggaranya pelatihan ini patut mendapat apresiasi. Bunda Trien tidak hanya menjadi penghubung antara Rumah Qur’an dan Bunda Yana, tetapi juga turut memberikan dukungan dalam pelaksanaan pelatihan ini.
"Saya bangga dan senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Apalagi, pesertanya adalah santri yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz. Ini adalah bentuk nyata pemberdayaan bagi mereka," kata Bunda Trien.
Bunda Trien juga menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung program kemandirian ekonomi RQJ dan akan berkunjung kembali untuk melihat perkembangan unit usaha yang telah dirintis.
"Kami mengucapkan terima kasih dan berharap ilmu serta dukungan yang diberikan mendapatkan pahala berlipat ganda, terlebih karena dilakukan di bulan Ramadan. Semoga Rumah Qur’an Jayakarta sukses dengan unit usaha kue dan rotinya," harapnya.
Dengan adanya keterampilan wirausaha, para santri diharapkan tidak hanya memiliki bekal ilmu agama yang kuat tetapi juga kemampuan untuk bertahan dan berkembang secara ekonomi. (ybh/gar)